"Run, and Run" - A Story by Jaya Wina - YES, Iowa, USA


 Hello Chapter Karawang, saya Jaya Wina, peserta Program KL-YES YP 2013-2014 ingin berbagi cerita setelah 4 bulan di negeri Paman Sam.

Saya tinggal bersama keluarga Tisinger di Blue Grass, Iowa, sebuah kota kecil ditepi sungai Mississippi. Mom and Dad Tisinger adalah Hostfamily yang menakjubkan, mereka sangat baik dan begitu menperhatikan saya. Mereka membuat saya mengalami berbagai pengalaman baru yang tidak pernah saya bayangkan. Salah satunya adalah melakukan olahraga lari. 

Mom and Dad sangat senang berlari, sedangkan saya tidak suka berlari dan olahraga. Tapi untuk itulah saya datang kemari, mencoba hal-hal baru. Saya pun mulai berlari bersama Host parents saya. Kadang 1 mil, kadang 2 mil (1 mil setara dengan 1.6 kilometer).

Hingga datanglah Turkey Trot, sebuah race yg diadakan tepat pada hari Thanksgiving oleh The YMCA, fitness center yang sangat popular diseluruh penjuru Amerika. Angie, host sister saya mendaftarkan nama saya untuk ikut race. Saya hanya berfikir bagaimana saya bisa berlari sejauh 5 mil (8 kilometer) ? Terlebih ketika suhu berada di kategori dingin. Mom bilang "tidak apa-apa, kamu bisa lari kemudian berjalan".

Tepat pada tanggal 28 November 2013, Thanksgiving Day pagi hari kami semua sudah siap. Suhu saat itu berada di -3o celcius, dingin sekali. Dalam hidup baru pertama kali saya berlari dengan tubuh berbalut jaket, 2 lapis celana, dan tangan yang berbalut sarung tangan. Tepat pukul 9 pagi, peluit tanda start berbunyi. Saya mulai berlari sangat lambat, dalam pikiran saya, tidak apa lambat yang penting saya berlari. Satu mil, dua mil, terlewati, sampai pada tahap ini saya berlari tanpa henti. Masuk mil ke 3 saya begitu ingin berjalan. Tapi saya terus berkata pada diri saya, terus berlari. Memasuki mil ke 4 saya rasanya sudah kehabisan tenaga. Rasanya lelah sekali. Tapi saya tidak mau menyerah. Saya terus berlari, tanpa henti, tanpa berjalan sedikit pun.

Kaki saya seperti mau patah rasanya, letih. Saya terus berlari walau pelan walau lambat, saya tetap berkata pada diri saya sendiri bahwa saya pasti bisa.

Memasuki mil ke 5. Kaki saya sudah hampir tak bertenaga, berlari menuruni bukit pun rasanya lemas. Tapi semangat saya kembali terbakar begitu saya melihat tanda finish. Saya tersenyum, akhirnya, akhirnya saya sampai juga. Jarak yang terlihat begitu dekat ternyata tak sedekat itu. Saya tetap berlari, ketika sudah mendekati finish kaki saya bergerak, melaju lebih cepat, cepat dan cepat. Mom telah menunggu, beliau tersenyum melihat saya. Dengan kamera di tangannya beliau, berkata "smile Jaya" saya terseyum sambil berlari, menyelesaikan langkah terakhir. 

Tepat ketika saya sampai di garis finish. Dad menghampiri saya, saya begitu senang melihat Dad. Dia tersenyum lebar, saya begitu bahagia. Saya berkata "saya berlari tanpa henti, tanpa jalan, full lari Dad" Dad tersenyum "kamu lari full? hebat!" kemudian beliau memberikan saya sebotol air. 

Di perjalanan pulang, Dad bertanya "apa yang membuatmu berlari terus berlari?" Saya berkata, "saya ikuti semua yang Mom dan Dad bilang, bahwa terus berlari membuat tubuh bergerak dan membuat lebih hangat, jadi saya terus berlari, tanpa henti. Awalnya saya tidak berniat untuk full lari, hingga di mil ke 3, saya bertekad saya tidak akan berjalan, saya akan terus berlari sampai garis finish.". "Lihatkan kamu bisa" Dad berkata. Mom berkata "kamu harus bangga pada dirimu sendiri".

Dan yah, saya bangga pada diri saya sendiri. Saya tidak memenangkan race, saya tidak berlari secepat kilat. 5 mil yang setara dengan 8 kilometer itu saya tempuh dengan waktu 1 jam 10 menit, waktu yang lama. Tapi di atas segalanya, saya bangga karena saya berhasil membuat diri saya mau mencoba apa yang tidak saya suka, mendorong diri saya dan menantang diri saya sendiri. Membuat saya tahu, kalau saya mau dan tidak mudah menyerah saya pasti bisa. Saya hanya harus mencoba. Saya belum pernah merasa  sehebat itu. Saya sangat berterimakasih kepada host parents saya, mereka membuat saya berani untuk mencoba, dan melihat sendiri apa yang bisa saya lakukan. Program ini benar-benar mengubah hidup saya!
Pada akhirnya saya sekarang senang berolahraga, ini membawa banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran kita. Kini di sekolah saya West High School, saya bergabung dengan Team Track and Field sekolah.
Demikian cerita saya kali ini, semoga bisa membawa manfaat yang bagi teman-teman. Sampai jumpa di surat berikutnya!


You may also like

3 komentar:

  1. what a sporty lovely journey, Winaaa!!
    Keep on running!!!

    salam dari Indonesia~

    BalasHapus
  2. Anonim2/15/2014

    Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik untuk Acul. Ditunggu kiprahnya setelah pulang.

    BalasHapus
  3. Anonim2/15/2014

    Wah salah, maksudnya Wina buan Acul...:) Sorry Win

    BalasHapus