Letter from Avanti - Reggio, Italy


Ciao semua kerabat di Indonesia! Perkenalkan nama saya Avanti Sukmalanu, 17 tahun dari SMA Global Prestasi, Bekasi. Tepatnya pada kesempatan ini saya mau berbagi cerita dan pengalaman saya selama mengikuti program AFS 2010 – 2011 ke Italy. Setelah mengikuti dan melalui tes yg bertahap saya akhirnya sekarang menetap di Italy selama satu tahun. Banyak orang yg beratanya, kenapa ngak milih Amerika aja? Kebetulan Allah kasih saya kelebihan di bidang kesenian dan juga dibidang makan, walaupun awalnya saya mau pilih Prancis setelah dipikir-pikir Italy bisa dibilang sumber kesenian juga (dan makanan!) + saya ngak tau banyak tentang Italy, jadi ambil kesempatan milih Italy buat belajar lebih tentang Italy itu sendiri. Yakk sudah sekitar 3 bulan beberapa hari saya menetap di Pellaro, Reggio Calabria, Italy dengan keluarga besar Caccamo dan 5 anggota AFS dari negara lain (Thailand, German, Finlandia, Amerika, Costa Rica). Host Dad saya namanya Piero Caccamo, Host Mom saya Catia Caccamo, dan dua saudara perempuan Alessia Caccamo (setahun lebih tua) dan Gaia Caccamo (satu tahun lebih muda dari saya), jadi saya anak tengah disini hahaa (walaupun badan paling kecil se-rumah).
 
Reggio kota tempat saya tinggal sekarang letaknya berseberangan dengan pulau Sicilia dengan jarak terdekat 3 km. Dan Reggio sendiri terdiri dari pegunungan yg langsung bertemuan dengan pantai, intinya disini tempat yg menerima angin dari ngunung dan pantai. Ada juga ternyata Reggio itu kota yg memiliki jumlah penduduk Asia terbanyak dibandingkan kota lain di Italy, kebanyakan dari mereka adalah penduduk China dan Filipina ada juga sih beberapa dari Nigeria dan Afrika bagian lainnya. Jadi saya ngak terlalu seperti UFO untuk beberapa orang. Selama beberapa bulan tinggal di Italy saya dan kawan-kawan sesama AFS lainnya pun mulai membuka mata dan melihat dunia dari sisi lain yg selama ini biasanya kita lihat. Mendengarkan pendapat dunia dan pendapat sendiri, dan belajar untuk lebih bisa menghargai sesuatu yg bukan hanya milik kita tetapi milik bersama. 3 bulan saya mengenal sahabat AFS dan penduduk Reggio, merasakan perbedaan yg ada. Namun ternyata dibalik perbedaan itu ada banyak kesamaan yg bisa kita ketahui setelah melihat dan berada diantara mereka. Dan juga yg paling penting adalah, kami jadi lebih mencintai dan menghargai negara sendiri dari sebelumnya. 
 

Awalnya tinggal disini agak aneh, sering kali saya merasa kalau berada disini masih berasa seperti mimpi dan besok rasanya sudah balik di rumah. Terutama dengan rutinitas bangun, makan, dan di sekolah yg agak berbeda dengan Indonesia. Sekolah masuk jam 8, jadi bangun jam 5 untuk siap-siap. Kalau di Bekasi jam 6 saya biasanya sudah siap-siap berangkat ke sekolah. Hal yg paling mengejutkan selain rutinitas adalah cara mereka berkomikasi yg selalu menggunakan gerakan tangan dan suara yg lantang. Reggio sendiri itu disebut kota yg termasuk paling panas dibandingkan semua daerah di Italy, tapi minggu ini tepatnya hari Senin di pagi hari tiba2 huajn salju walaupun cuman sebentar. Saljunya ngak nyampe di pusat kota sih, hanya di gunung aja tapiiii tetap saja saya harus pake baju 4 lapis (termasuk jaket).
 
Saya bersekolah di Liceo Scientifico Alessandro Volta level 4A, karena disini SMA 5 tahun jadi kira-kira kalau di Indonesia saya antara kelas 2 – 3 SMA lahh. Satu kelas ada 17 anak (termasuk diri sendiri). Awalnya di sekolah agak menjengkelkan karena nama sendiri. Avanti (nama saya) itu bahasa Italy yg selalu dipakai setiap saa yg artinya banyak, jadi saya dipanggil Ava saja disini. Banyak orang2 yg ngak percaya kalau nama saya Avanti, kadang suka kaget sendiri di kelas pas gurunya lagi ngajar tiba2 nyebut “avanti” untungnya sih sekarang udah agak kebiasaan. Di sekolah juga ngak banyak yg bisa bicara pake bahasa inggris dan bahasa Italy saya pun masih tergolong agak-agak lah, kadang suka frustasi sendiri kalo di kelas karna ngak bisa ngerti itu tulisan di buku apa maksudnya. Tapi lama-lama kebiasaan sampe kaget sendiri pas baca buku ngerti apa artinya. Tapi tambah frustasi lagi sekarang karena saya mulai lupa beberapa kata dalam bahasa Indonesia huhuuu. Tapi saya sangat bersyukur masuk di 4A, mereka anak2 yg sangat penasaran dengan keadaan di luar negara sendiri dan mereka sangat menerima saya di kelas. Sekolah disini itu sistem belajarnya murid belajar sendiri di rumah, jadi di sekolah guru cukup jelasin satu kali, terus satu satu maju ke papan tulis / tes lisan (dan itu sangat bikin deg-degaaann!). Di sekolah ada beberapa pelajaran yg ngak bakal pernah didapetin di tempat lain selain disini yaituuuu: Bahasa Latin, Sejarah Kesenian Italy, Sastra Italia, Sastra Inggris, dan Sejarah Italy tentunya. Karena bahasa Italy itu dasarnya diambil dari bahasa Latin makanya di sekolah harus belajar, sama lah seperti di Indonesia belajar bahasa sunda, kalau masuknya ke skolah yg jurusan IPS malah dapetnya bahasa yunani sama latin (mantaps!). Tapiiiii, hal yg paling berkesan untuk kami AFS Italy di sekolah adalahhh 2 buah pertanyaan yg pasti semua ditanyain yaituu: 1. Do you have facebook? (Kamu punya facebook? , 2. Do you have a boyfriend/girlfriend? (kamu punya pacar?) kami anak AFS Italy chapter Sicilia serentak tertawa terbahak-bahak ketika sedang berada di Camp AFS yg diadakan di Catania, Sicilia. Ternyata kita semua mengalami hal yg sama, sampai sekarang pun kalau ketemu orang baru pasti 1. Ngak percaya nama saya Avanti, 2. punya facebook atau ngak, dannnn 3.(kalau ketemu orang filipin) Are you filipino?
 


Waktu berangkat ke Italy, dari 3 anak saya satu2nya yg masih umur 16 karena lahir bulan November. Dan kebetulan bulan november kemaren saya baru saja berumur 17, yeeeyyy walaupun sedih ngak ada orang tua dan keluarga dan teman2 yg sekarang sedang berjuang untuk UN teman2 AFS dan host family disini mengadakan acara makan2 kecil-kecilan di rumah. Ikut AFS merupakan hal yg sangat dan paling berkesan bagi hidup saya, samaaa sekali ngak nyesel. Bisa mengenal dunia lebih dari yg saya tau, bisa bertemu teman-teman dari negara lain, tinggal bersama mereka membuat saya lebih tau kalau hanya karena kita beda negara berarti kita semua beda. Banyak hal-hal kecil dan besar yg saya alami disini, hal yg bikin sedih dan hal yg sangat menyenagkan. Bulan November kemaren, tepatnya taggal 11, salah satu teman AFS RC harus pulang kembali ke Belgia karna dia hanya menetap selama 3 bulan disini. Itu semua membuat kami berpikir betapa cepat kami akan kembali lagi ke negara masing-masing, dan sebisa mungkin kita akan menghabiskan waktu 7 bulan sisa seberguna dan seberkesan mungkin. Sekian dulu yaa... heheh doakan saya ngak lupa bahasa indonesia yaa! Indonesia berjuang!


You may also like

1 komentar:

  1. Bagus, pipinya jadi sama aku................AFS Program = Another Fat Student Program....wkwkwkwkw....!

    BalasHapus